Selasa, 03 Mei 2016

5 Alasan Berkebun Bisa Ampuh Mengusir Stres

"I grow plants for many reasons: to please my soul, to challenge my patience, for novelty, or for nostalgia, but mostly for the joy in seeing them grow."-David Hobson

Pernahkah agan-agan terpikir bahwa berkebun bisa mengusir stres? Sekilas mungkin ini terdengar janggal bagi agan-agan yang tidak pernah atau doyan berkebun. Jangankan berkebun, pegang tanaman aja jarang. Waduh! Nah, faktanya nih, berkebun itu bisa ampuh bingits untuk mengusir stres, lho! -Wah, bercanda, nih!- Eh, ini seriusan, gan! Yuk simak apa aja manfaat berkebun bagi kesehatan mental gan.

  • Memperbaiki mood
Berkebun bareng bisa usir mood swing

Pernah dong agan-agan sering uring-uringan gak jelas? Pintu dibanting, panci ditendang, sampai kucing yang udah lari ngibrit ketakutan pun masih kena semprot? Nah, coba deh agan mulai melirik aktivitas berkebun biar syaraf otak jadi lebih tenang. Studi yang dilakukan Gonzales MT dan rekan-rekannya dari Norwegian University of Life Sciences mengungkap kalau berkebun bisa memacu mood kembali lebih baik, lho! Menurutnya, mood akan membaik ketika agan mulai ngambil sekrop, selang, tanaman, dan ngaduk-ngaduk tanah. Coba gan!

  • Mengurangi hormon stres
Daripada banting piring-panci, angkat potnya gan!

Stres akibat mood swing sebenarnya juga bukan salah agan 100%. Kadang emang bawaan gan, alias hormon stres lagi melangit secara alami. Di dunia medis, hormon stres ini terkenal dengan sebutan kortisol, gan. Alhasil, terang aja panci di rumah makin penyok dan piring-gelas jumlahnya makin berkurang karena jadi amunisi. wkwkwk. Namun, sejumlah studi mengungkap bahwa berkebun di luar ruangan mampu menurukan kadar kortisol secara alami daripada agan diem di kamar seharian.

  • Menghilangkan trauma mendalam
Ayok move on dengan berkebun, gan!

Stres juga bisa datang dari sumber selain mood dan hormon, gan! Trauma mendalam karena kepergian seseorang, dikecewakan, dan lain-lain juga bisa bikin stres. Dan, sekali lagi nih ya, studi yang dilakukan oleh Unruh dan Hutchinson dari Dalhousie University, Halifax, Kanada bisa bikin agan melongo. Sebab, mereka menemukan kalau berkebun tuh bisa mengurangi trauma dan stres mendalam karena pengalaman mengerikan.
  • Bikin tubuh lebih bugar
Angkat watering can bisa bakar kalori, gan!
Selain faktor psikologis nih, agan juga bisa disapa stres kalau badan keseringan mager alias males gerak. Gimana mau nggak stres kalau badan agan aja kerasa sakit semua? Dengan berkebun, agan-agan bakal bergerak lebih aktif. Jadi lumayan lah gan nggak perlu kudu lari keliling kompleks. Fiuh. Selain lumayan bisa bakar kalori tubuh, berkebun dengan happy juga bantu otak melepaskan hormon endorphin yang bikin agan lebih cerah-ceria. Asyik, kan? Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? #nah, lho!

  • Melatih kesabaran
Tangan jadi dekil? Sabar, orang sabar tanamannya subur!

Stres juga bisa muncul ketika agan tipe orang yang gak sabaran. Terus gimana kalau itu sifat bawaan dari orok? Ah, gan, di dunia ini gak ada yang gak mungkin buat diubah. Berkebun akan melatih kesabaran agan saat tangan kotor kena tanah dan ujung-ujung kuku jadi ya... item-item gitu, lah. wkwkwk. Terus, agan juga dilatih sabar saat milih media dan lokasi penyinaran sebelum menanam. Setelahnya, agan harus menunggu berhari-hari melihat tunasnya bersemi, berminggu-minggu daunnya rimbun, dan berbulan-bulan bunganya mekar. Let your patience bloom, gan!

Nah, seperti katanya Om David Hobson di atas gan, berkebun itu emang tujuannya macem-macem. Dari menyegarkan jiwa, melatih kesabaran, mencari sesuatu yang baru, nostalgia, sampai sekadar bahagia dan bangga karena tanaman kita akhirnya berhasil tumbuh dengan baik. See? This is the super power of gardening. Are you ready entering a stress free zone?
Yuk Berbagi!:

0 komentar:

Posting Komentar

Supaya Tahu

Halo kawan-kawan. Semoga sukses selalu menyertai Anda semua. Kami ingin menafikan isi dari situs web bagibagi yang kami kelola ini. Jika kawan-kawan menemukan penggunaan bahasa yang cenderung informal, atau campuran, maka itu memang gaya kami dalam mengelola situs web ini. Untuk situs web yang terkait dengan layanan atau jasa penerjemahan kami seperti blog-probahasa.com atau probahasa.com, kami 100% menggunakan bahasa baku sesuai kaidah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Terima kasih atas pengertiannya, kawan! :-)

For non-native Indonesian speakers, we are sorry that this website is currently made available in Indonesian/local language only as this website is focused on helping and sharing with local people (Indonesian citizens, especially people in Pasuruan and Malang areas) in need. However, if you need to understand what certain page is all about, let us know and we will provide you with the translation.

Pos Populer

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Statistik





Hak Cipta © BagiBagi | Didukung penuh oleh ProBahasa Translation